Topeng Sahabat
Penulis: Panji Banidia
Bila ada dua kata yang pantas diucapkan, maka inilah kata buat karya Panji kali ini: “Keren bangedh!”:D. Panji berhasil melampaui ruang dan waktu. Dia juga berhasil menciptakan jalinan cerita yang ‘dewasa’ dan tidak cengeng.
Perhatikan kalimat pembukanya. Ini adalah masa tersulit dalam hidupku. Bila saya hentikan sampai di sana saja, apakah kalian mampu mencerna kemana Panji akan membawa cerita?
Cerita ini berkisah tentang aku yang di PHK dan kesulitan mendapat pekerjaan. Di saat2 sulit hidupnya itu, ia masih bersyukur ditemani istrinya yang tak lelah memberikan semangat. Dan juga, hadirnya seorang sahabat SMA-nya yang tak segan2 memberi bantuan. Tetapi, lama kelamaan, ada yang tak beres dirasakan oleh tokoh aku. Istrinya berubah. Aku mengungkapkannya pada sahabatnya. Tetapi tak mampu meyelesaikan.
Dan surprisenya, ternyata istrinya itu menjalin hubungan dengan sahabatnya! Kok bisaaa? Bahkan, dungunya, tokoh aku menjumpai mereka dalam keadaaan sedang bermesraan. Gila, kan?
Satu yang saya temui dalam cerpen Panji ini. EMOSI. Panji membuat tokoh si aku menjadi lemah sehingga yang seharusnya ia kalap dan ngamuk, justru dibuat menangis. Harus lebih mendalami karakternya. OK, Panji. U can! Terus berkarya!